SERANG, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (UNTIRTA) menjadi salah satu lokasi pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) untuk calon mahasiswa jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).
Pelaksanaan UTBK bukanlah menjadi hal pertama untuk UNTIRTA. Pada tahun 2022 ini pelaksanaan UTBK di UNTIRTA mendapat kritikan dari mahasiswa Pendidikan Khusus, terlebih dalam hal pelayanan untuk Anak Berkebutuhan Khusus (ABK).
Nedi Saputra selaku Ketua Himpunan Mahasiswa (HIMA) PKh menjelaskan pada hari kedua UTBK tepatnya tanggal 18 Mei 2022, terdapat dua peserta tunanetra yang mengikuti UTBK di UNTIRTA yang ia temui. Nedi juga sangat kecewa karena mahasiswa Pendidikan Khusus tidak dilibatkan langsung untuk membantu ABK dalam kegiatan UTBK tersebut.
“Di beberapa fakultas tepatnya di salah satu ruangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UNTIRTA, ada dua orang anak berkebutuhan khusus tunanetra yang mengikuti UTBK jalur SBMPTN ini, Saya Nedi Saputra sebagai Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Pendidikan Khusus sangat kecewa, bahwa kami dari Pendidikan Khusus tidak terlibat dalam pelaksanaan UTBK yang ada di Untirta itu sendiri, yang mana padahal jelas mereka sangat butuh pendampingan dalam melaksanakan UTBK tersebut,” ungkapnya.
Pada hari Kamis 19 Mei 2022, Nedi Saputra menemui beberapa anak ABK serta Guru yang mendampingi anak tersebut. Dalam pertemuan ini ABK tersebut berharap agar ada jalur khusus untuk anak ABK. Dikarenakan sulitnya soal UTBK untuk pembelajaran yang tidak anak ABK pelajari. Hal ini merupakan bentuk ketidakefektifan jika anak ABK diharuskan mengikuti tes yang sama dengan anak pada umumnya.
“Tanggapan dari peserta UTBK sangat berharap agar Untirta bisa menyediakan jalur tes khusus untuk kawan-kawan disabilitas, karena betapa sulitnya tes UTBK untuk mereka dengan materi yg tidak mereka pelajari sebelumnya, ini merupakan bentuk tidak efektifnya jika kawan-kawan anak berkebutuhan khusus harus mengikuti tes seperti anak pada umumnya,” terangnya.
Nedi berharap agar tahun selanjutnya mahasiswa PKh dapat mendampingi anak ABK dalam kegiatan UTBK di UNTIRTA.
“Saya akan berusaha semoga di tahun depan panitia UTBK dari Untirta bisa melibatkan kawan kawan dari jurusan pendidikan khusus untuk ikut terlibat dalam pelaksanaan UTBK di Untirta sendiri,” tutupnya.